Oleh: dr. Nadia Octavia dari Tim Redaksi Klikdokter

Agar efektif mencegah kehamilan, apakah aturan minum pil KB adalah hal mutlak yang harus benar-benar dilaksanakan? Ini fakta medisnya!

Kontrasepsi atau KB merupakan metode yang digunakan oleh pria maupun wanita untuk mencegah kehamilan. Terdapat banyak jenis KB, mulai dari kondom, implan, suntik, hingga pil KB. Di antara semuanya, salah satu yang sering dipilih adalah pil KB.

Pil KB adalah kontrasepsi yang umumnya mengandung hormon sintetis estrogen, progesterone, atau kombinasi keduanya. Jenis kontrasepsi ini sering dipilih karena mampu mencegah kehamilan, juga turut membantu mengatasi gangguan haid, endometriosis, premenstrual syndrome (PMS), bahkan masalah jerawat.

Namun, agar semua manfaat tersebut dapat dirasakan secara optimal, aturan minum pil KB yang diberikan oleh dokter harus sepenuhnya dipatuhi. Ini karena aturan minum pil KB berbeda-beda, sesuai dengan jenis dan indikasinya.

Faktanya, dengan ‘tunduk’ pada aturan minum pil KB, itu dapat mencegah terjadinya kehamilan hingga 99 persen. Dengan kata lain, hanya 1 di antara 100 wanita yang mengalami kegagalan mencegah kehamilan saat menggunakan pil KB sebagai metode kontrasepsi.

Mungkin banyak wanita minum pil KB tanpa resep dokter. Namun, ingatlah bahwa pil KB mengandung zat kimia yang dapat memengaruhi hormon. Oleh karena itu, sebaiknya Ada dianjurkan memakai kondom. Selain tak mengandung zat kimia, kondom praktis digunakan, mudah didapat, terjangkau, tetap bisa menjadikan seks memuaskan, tak perlu diresepkan oleh dokter, serta dapat mencegah penularan infeksi menular seksual.

Jenis dan cara kerja pil kb

Pil KB terbagi menjadi dua, yaitu:

    • Pil kombinasi

Pil KB jenis ini mengandung hormon estrogen dan progestin. Pil KB kombinasi terbagi lagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu paket 21 hari dan 28 hari. Keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi dengan dosis yang berbeda.

Pada pil KB 28 hari, terdapat 21 pil dengan hormon dan 7 pil tambahan yang berisi plasebo atau obat kosong. Pil KB 28 lebih populer karena memudahkan wanita untuk mengonsumsinya setiap hari, sesuai jadwal, tanpa jeda atau hari kosong.

Sedangkan untuk pil KB 21, semuanya mengandung hormon sehingga setelah pil habis diminum selama 21 hari, terdapat 7 hari kosong sebelum kembali mengonsumsi pil KB lagi.

    • Pil KB progestin

Pil KB jenis ini juga dikenal sebagai mini pills. Pil KB progestin biasanya diberikan pada wanita yang sedang menyusui atau mengalami efek samping pemberian estrogen.

Terlepas dari perbedaan tersebut, fungsi pil KB secara umum adalah ‘mengganggu’ proses pembuahan di dalam rahim wanita. Ini karena hormon sintetik yang ada di dalam pil KB memiliki efek menghambat ovarium untuk mengeluarkan sel telur setiap bulannya.

Selain itu, pil KB juga bekerja dengan cara mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sel sperma akan sulit masuk ke rahim untuk mencapai sel telur. Pil KB pun akan menipiskan lapisan dinding rahim, sehingga sel telur yang telah dibuahi akan sulit untuk berkembang di dalam rahim.

Aturan minum pil kb

Pil KB aman untuk dikonsumsi oleh sebagian besar wanita hingga masa menopause. Akan tetapi, pil KB hormonal sebaiknya dihindari jika Anda memiliki kondisi-kondisi berikut ini:

  • Hamil
  • Merokok dan berusia di atas 35 tahun
  • Obesitas derajat berat
  • Stroke
  • Diabetes
  • Trombosis (sumbatan) di pembuluh darah vena
  • Memiliki masalah jantung atau hati yang serius
  • Kanker payudara atau kanker rahim
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Migrain dengan aura
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Tanyakan pada dokter sebelum Anda mulai mengonsumsi pil KB. Jika sedang haid dan dokter menyarankan untuk mulai mengonsumsinya, Anda bisa langsung memulainya. Jangan lupa untuk mematuhi aturan minum pil KB yang diberikan oleh dokter.

Anda akan mengalami haid berikutnya, biasanya di hari ke 25, usai awal mengonsumsi pil KB. Sebaiknya minum pil KB di jam yang sama setiap hari, mengikuti arah tanda panah yang tertera di bungkus pil. Untuk memudahkan, Anda bisa minum sebelum makan pagi atau sebelum tidur supaya tidak lupa.

Hindari mengonsumsi pil KB jenis apa pun saat sedang hamil atau tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Bukannya bermanfaat, aturan minum pil KB yang tidak dipatuhi atau tidak dilakukan sesuai pengawasan dokter bisa menempatkan diri Anda pada risiko efek samping yang tidak diinginkan. Untuk lebih amannya, pakai saja kondom! Pilihlah yang terbuat dari lateks alami serta punya banyak variasi seperti adanya tekstur dan aroma tertentu. Dijamin, seks pun aman, nyaman, dan makin memuaskan.

(NB/RN/RH)