dr. Bobtriyan Tanamas

Penyakit herpes dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin. Tak pelak, Anda perlu mengetahui obat herpes yang ampuh.

Herpes adalah nama kelompok virus herpesviridae yang bisa menyerang manusia. Salah satu jenis herpes yang umum di dunia adalah herpes simpleks virus (HSV). Virus ini dapat menyebabkan infeksi di daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genital). Anda perlu mengetahui obat herpes yang tepat dan ampuh.

Gejala herpes simpleks

Herpes simpleks menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan orang yang membawa HSV, termasuk secara seksual. Mayoritas orang dengan HSV tidak menunjukkan gejala sama sekali, meski masih dapat menularkan virus.

Virus herpes simpleks, yang lebih dikenal sebagai herpes, dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:

  • herpes tipe 1 (HSV-1 atau herpes oral)

Biasanya, herpes oral menyebabkan luka di sekitar mulut dan bibir (kadang-kadang disebut lepuh demam atau luka dingin). Herpes oral paling umum menyebar melalui kontak mulut ke mulut. Menggunakan lip balm atau sikat gigi milik penderita juga dapat menjadi cara penularan herpes oral.

  • herpes tipe 2 (HSV-2, atau herpes genital)

Pada HSV-2, orang yang terinfeksi mungkin memiliki luka di sekitar kelamin atau dubur. Meskipun luka HSV-2 dapat terjadi di lokasi lain, luka ini biasanya ditemukan di bawah pinggang. Virus ini dapat menular saat ada kontak seksual dengan penderita herpes genital.

Gejala HSV biasanya ringan, tapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada penderita, yaitu:

  • Kesemutan, gatal, atau rasa terbakar.
  • Timbul luka lepuh yang menyakitkan dan berisi cairan.
  • Gejala yang mirip seperti flu, seperti demam, nyeri otot, atau pembengkakan kelenjar getah bening (kelenjar) di leher (herpes oral) atau selangkangan (herpes genital).
  • Masalah saat buang air kecil.
  • Infeksi mata (herpes keratitis).

Obat herpes simpleks

Gejala herpes simpleks sering tidak muncul sehingga pengobatan mungkin tidak diperlukan. Namun, ketika gejalanya muncul, herpes simpleks kerap bisa sembuh sendiri setelah beberapa minggu tanpa pengobatan. Yang terpenting, imunitas tubuh Anda baik.

Namun, pengobatan juga tersedia untuk membantu mengendalikan gejala, mengurangi kekambuhan, serta menekan risiko penularan. Krim atau salep anti-virus untuk luka juga dapat digunakan untuk membantu meringankan rasa gatal, menyengat, dan tidak nyaman.

Untuk herpes genital, pengobatan meliputi pemberian obat anti-virus oral untuk menekan aktivitas virus di dalam tubuh. Beberapa jenis anti-virus yang dapat diresepkan oleh dokter antara lain asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir.

Adapun tiga tips memilih obat salep herpes yang ampuh adalah:

  1. Salep herpes mempunyai kandungan anti-virus.
  2. Jangan menggunakan sembarang salep. Salep herpes harus diresepkan langsung oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
  3. Cek tanggal kedaluwarsa salep herpes, jangan sampai ter.

Pencegahan herpes

Langkah sederhana untuk mencegah penularan herpes adalah dengan menghindari kontak fisik dengan penderita. Selain itu, jangan berbagi barang apa pun yang berpotensi menularkan virus, seperti cangkir, handuk, peralatan makan, dan make-up.

Bekali diri dengan memahami penularan penyakit herpes yang baik dan benar. Tidak melakukan seks oral, berciuman, atau aktivitas seksual lain dengan penderita.

Terapkan perilaku seks yang bertanggung jawab, yaitu tidak melakukan seks bebas serta menggunakan kondom saat berhubungan seks. Dalam sebuah studi, menggunakan kondom secara konsisten menurunkan risiko tertular herpes genital hingga 30 persen.

Sebaiknya, pilihlah kondom berbahan lateks dengan fitur easy-on shape sehinga lebih tipis, tapi tetap aman. Kondom seperti ini akan memberi Anda sensitivitas dan keintiman lebih saat bersama pasangan.

Herpes simpleks merupakan penyakit menular yang menimbulkan rasa nyeri. Untuk itu, Anda tidak dapat sembarangan memilih obat herpes. Tips di atas dapat menjadi panduan dalam memilih obat. Selalu cek kesehatan reproduksi dengan rutin dan apabila gejala herpes sudah sangat mengganggu, segera konsultasikan pada dokter.