Oleh: dr. Valda Garcia dari Tim Redaksi Klikdokter

Tak ingin mengalami kencing nanah atau gonorea? Ini dia faktor risiko dan cara terbaik untuk mencegahnya!

Gonorea atau yang lebih dikenal dengan kencing nanah adalah jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa terjadi pada orang yang sudah aktif secara seksual atau dilahirkan dari ibu yang mengalami kondisi terkait.

Penelitian melaporkan bahwa angka kejadian gonorea di Indonesia masih tinggi. Data yang ada menyebut bahwa mayoritas penderita penyakit ini adalah pria dengan rentang usia 24–40 tahun dan berstatus telah menikah. Meski demikian, tak menutup kemungkinan bahwa gonorea juga bisa terjadi pada wanita.

Faktor risiko gonorea

Selain aktif secara seksual, risiko terjadinya gonorea juga bisa sangat tinggi jika terdapat faktor-faktor berikut ini:

  • Berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi gonorea
  • Sering berganti pasangan seksual atau seks bebas
  • Hubungan seksual anal
  • Memiliki riwayat infeksi penyakit kelamin
  • (di bawah 16 tahun)
  • Memiliki riwayat radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID)
  • Menggunakan KB dalam rahim (intrauterine device atau IUD)

Kenali gejala gonorea

Gejala gonorea sangat bervariasi. Pada pria, gejala awal yang mungkin dirasakan adalah gatal dan panas di sekitar uretra (saluran yang menghubungkan kandung kemih ke bagian luar tubuh). Selain itu, terdapat pula sensasi nyeri saat buang air kecil dan keluarnya nanah yang terkadang disertai darah dari ujung uretra.

Sedangkan, gejala gonorea pada wanita bisa meliputi beberapa keluhan berikut ini:

  • Keluarnya sekret vagina berbentuk nanah dan memiliki aroma tidak sedap
  • Terasa nyeri saat berkemih
  • Terjadi perdarahan di antara dua siklus haid
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Nyeri pada perut atau panggul bagian bawah

Bila merasakan gejala atau keluhan tersebut, sebaiknya Anda segera berobat ke dokter. Dengan demikian bisa segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait ada atau tidaknya infeksi penyakit kelamin gonorea. Jika hasilnya positif, penanganan yang paling baik bisa segera diterapkan.

Mencegah gonorea sejak dini

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena merupakan salah satu infeksi menular seksual, melakukan hubungan seksual dengan aman dan menghindari seks bebas adalah kunci penting pencegahan gonorea.

Poin penting lain yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah gonorea dan infeksi menular seksual sejenisnya, yaitu:

  • Bersikap terbuka untuk menerima informasi yang benar seputar kesehatan seksual dan reproduksi.
  • Selalu bertanggung jawab dengan berpikir panjang dan memahami segala risiko dari tindakan yang dilakukan.
  • Lakukan pemeriksaan seksual dan fungsi reproduksi bersama

Selain itu, penggunaan kondom pada pria saat berhubungan seksual juga bisa menjadi alternatif untuk menurunkan risiko terjadinya gonorea. Pastikan kondom yang dipilih terbuat dari lateks alami, mampu menyesuaikan bentuk penis (easy on shape), dan telah teruji klinis aman bagi kesehatan organ intim.

Gonorea tidak melulu menimbulkan gejala yang khas. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang yang telah aktif berhubungan seksual untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menggunakan kondom, melakukan pemeriksaan secara rutin, dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Jika pencegahan terlambat dilakukan dan gejala gonorea terlanjur terjadi, jangan sungkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.