Oleh: dr. Muhammad Iqbal dari Tim Redaksi Klikdokter

Seks tanpa pengaman bisa meningkatkan peluang hamil. Adakah cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa proteksi?

Metode kontrasepsi darurat (dikenal sebagai morning-after pill) digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks yang tanpa pengaman atau kegagalan kontrasepsi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kontrasepsi darurat dapat mencegah lebih dari 95 persen bila digunakan dalam waktu 3-5 hari setelah hubungan intim tanpa pengaman.

Morning-after pill ditujukan hanya untuk kontrasepsi cadangan, bukan kontrasepsi utama. Penggunaannya dibutuhkan jika:

  1. Seks tanpa pengaman dalam waktu 5 hari terakhir (120 jam).
  2. Wanita yang mengalami kekerasan seksual dan tidak menggunakan metode kontrasepsi apa pun.
  3. Kemungkinan kegagalan kontrasepsi tinggi, misalnya penggunaan pil KB yang tidak tepat dalam 5 hari terakhir, salah hitung masa subur, terlambat suntik KB, kondom rusak, dan lain-lain.

Bagaimana cara kontrasepsi darurat bekerja?

Cara kerja pil kontrasepsi darurat adalah mencegah atau menunda terjadinya ovulasi. Proses pembuahan bisa dicegah karena efek hormon pada lendir serviks yang akan mengganggu pergerakan sel sperma. Karenanya, penggunaannya baru efektif bila ovulasi belum terjadi.

Beberapa studi menunjukkan, konsumsi pil kontrasepsi darurat setelah ovulasi tidak menurunkan angka kehamilan. Perlu dicatat, kontrasepsi darurat tidak dapat mencegah pembuahan yang sudah terjadi. Jika sudah hamil, pil tersebut tidak akan mengganggu kehamilan atau membahayakan janin. Dengan kata lain, konsumsinya tidak menggugurkan kandungan.

Risiko dan efek samping menggunakan kontrasepsi darurat

Kontrasepsi darurat memang pilihan baik untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa proteksi, tetapi tidak seefektif metode kontrasepsi lainnya. Kontrasepsi darurat tidak disarankan untuk digunakan secara rutin, meski digunakan dengan benar tetap ada peluang untuk gagal, serta tidak menawarkan proteksi terhadap penularan infeksi menular seksual.

Tak semua wanita bisa menggunakannya. Jangan mengonsumsinya jika ada alergi atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan efektivitasnya. Pil ini juga dikatakan kurang efektif pada wanita dengan berat badan berlebih.

Efek samping pasca konsumsi pil bisa dirasakan selama beberapa hari, meliputi: mual muntah, pusing, kelelahan, sakit kepala, payudara lunak, perdarahan di antara periode haid atau perdarahan haid yang berat, dan nyeri perut bagian bawah atau kram.

Agar bebas khawatir, cegah kehamilan dengan kontrasepsi yang tepat

Gunakan alat kontrasepsi yang tepat guna, sehingga Anda tak perlu panik mencari kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan. Jika tidak ada kondisi medis apa pun atau alasan lainnya, Anda bisa mengandalkan kondom.

Pilih yang ekstra tipis, terbuat dari lateks alami, punya fitur easy-on-shape, transparan, dan berpelumas dalam jumlah yang tepat. Semuanya itu dapat memberikan tingkat kepuasan dan sensitivitas maksimum, serta perlindungan paling tinggi.

Berdasarkan Planned Parenthood, efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan adalah 98 persen jika digunakan secara sempurna. Jika tidak, persentase tersebut turun menjadi 85 persen.

Kelebihan kondom lainnya yang tidak dimiliki alat kontrasepsi lainnya adalah perlindungan terhadap penyakit menular seksual yang ditularkan lewat cairan tubuh (seperti air mani, cairan vagina, dan darah). Kondom bertindak sebagai penghalang, melindungi Anda dari gonore, klamidia, HIV, dan sifilis.

Daripada panik mencari cara mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa proteksi, lebih baik tentukan alat kontrasepsi yang paling tepat. Apabila tidak ada kondisi medis atau alasan khusus lainnya, kondom adalah pilihan tepat. Selain praktis, banyak varian, dan mudah ditemukan, kondom juga melindungi Anda dari penyakit menular seksual.

(RN/ RH)