Anak perempuan biasanya mendapatkan lebih banyak informasi seputar pubertas dibandingkan anak laki-laki. Hal ini mungkin disebabkan anak perempuan akan mulai mengalami menstruasi, yang merupakan bagian signifikan dari pertumbuhannya, dan mereka perlu memahami apa yang harus dilakukan saat hal tersebut terjadi.

Padahal anak laki-laki juga melalui masa pubertas dan perubahan fisik yang signifikan. Sebagai orangtua, Anda wajib mengetahui dan membantu memberi pemahaman kepada anak laki-laki seputar perkembangan tubuhnya, seperti contohnya pada saat ia mengalami mimpi basah. Sebagai salah satu misi Eduka5eks, kami mengajak orangtua untuk turut berperan aktif dalam membimbing anak agar memiliki pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi yang memadai.

Cara menjelaskan mimpi basah kepada anak anda

Bagaimana hormon mempengaruhi tubuh anak laki-laki

Anak laki-laki mungkin pernah mengalami ereksi pada suatu saat dalam hidupnya, bahkan saat ia masih kecil. Ereksi adalah proses normal tubuh yang dipicu oleh otak dan tidak melibatkan hormon sama sekali.

Pada saat memasuki pubertas, perubahan besar akan terjadi pada anak laki-laki. Testis akan mulai memproduksi hormon yang disebut testosteron. Testosteron akan memicu produksi cairan dan sperma pada kelenjar prostat. Pada saat ejakulasi, penis akan mengeluarkan cairan bercampur sperma yang disebut air mani. Ejakulasi baru mulai akan terjadi saat anak laki-laki mengalami pubertas, umumnya di usia 12-13 tahun.

Saat anak laki-laki mulai mengalami ejakulasi, kemungkinan besar ia juga akan mengalami emisi malam hari atau yang lebih sering disebut mimpi basah. Tidak seperti menstruasi, mimpi basah tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Bagi sebagian orang, mimpi basah mungkin jarang terjadi, atau sebaliknya, memiliki frekuensi yang lebih tinggi.

Mimpi basah dapat mengejutkan anak laki-laki saat pertama kali terjadi. Ia terbangun di pagi hari dan menemukan celana atau kasur menjadi basah dan lengket. Banyak anak laki-laki yang kemudian kebingungan atau merasa malu untuk memberi tahu siapa pun karena ia berpikir mungkin telah mengompol. Jika orangtua tidak memberi informasi memadai mengenai mimpi basah, dapat berakibat anak laki-laki tidak tahu apa yang harus dilakukan saat situasi ini terjadi ke depannya.

Ajari anak laki-laki tentang proses pubertas

Jika Anda bingung bagaimana menerangkan tentang pubertas, mulailah dengan mengajari anak laki-laki tentang bagaimana air mani diproduksi dan menjelaskan apa yang terjadi selama ejakulasi saat ia mulai memasuki usia pubertas. Jelaskan bahwa tidak semua anak laki-laki mengalami hal ini, namun tidak menutup kemungkinan mimpi basah dapat terjadi pada dirinya dan hal ini sangatlah normal.

Bagaimana jika anak

Laki-laki tidak mau membicarakannya dengan orangtua?

Sebagian besar anak laki-laki mungkin merasa malu dan kikuk saat diajak berdiskusi tentang ejakulasi dan mimpi basah dengan orangtuanya. Mungkin ia akan merasa lebih nyaman dan terbuka jika diskusi dilakukan secara privat dengan ayahnya, atau dengan kakak laki-laki yang lebih tua.

Jika ia masih belum mau membicarakannya dengan Anda, tak perlu khawatir dan jangan memaksanya. Anda bisa membantu anak laki-laki dengan mengajari cara mencuci baju dan selalu menyiapkan satu set sprei ekstra di kamarnya, sehingga ia dapat dengan mudah membersihkan tempat tidur dan pakaiannya sendiri saat mengalami mimpi basah. Anda juga bisa memberikan link Eduka5eks kepadanya agar ia dapat mencari tahu informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi secara lengkap dari sumber yang terpercaya.